Buku Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1 Kelas 10 SMK

SMK Kelas 10

Buku Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1 Kelas 10 SMK
Kelas 10
Pengarang Sri Waluyanti
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
Baca Online

File akan tersedia dalam:

detik

AD.

Buku Terkait
4.5
Berikan Penilaian
Star Star Star Star Star

Materi Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1


BAB Halaman
KATA PENGANTAR PENULIS i
1. PENDALULUAN1
1.1. Parameter Alat Ukur 1
1.1.1. Sistem Satuan Dalam Pengkuran 3
1.1.2. Satuan Dasar dan Satuan Turunan 3
1.1.3. Sistem-sistem satuan 4
1.1.4. Sistem Satuan Lain 6
1.2. Kesalahan Ukur 6
1.2.1. Kesalahan kesalahan Umum 6
1.2.2. Kesalahan-kesalahan sistematis 8
1.2. 3. Kesalahan -kesalaha n Tidak Sengaja 9
1.3. Klasifikasi Kelas Meter 9
1.4. Kalibrasi 10
1.4.1. Kalibrasi Ampermeter Arus Searah 10
1.4.2. Kalibrasi Voltmeter Arus Searah 11
1.5. Macam-macam Alat Ukur Penunjuk Listrik 12
1.5.1. Alat Ukur Kumparan putar 13
1.5.2. Alat Ukur Besi Putar 19
1.5.2.1. Tipe Tarikan (Attraction)20
1.5.2.2. Tipe Tolakan (Repolsion)22
1.5.3. Alat Ukur Elektrodinamis 24
1.5.4. Alat Ukur Elektrostatis 27
1.6. Peraga Hasil Pengukuran 28
1.6.1. Light Emitting Dioda (LED) 28
1.6.2. LED Seven Segmen 30
1.6.3. LCD Polarisasi Cahaya 33
1.6.4. Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube/CRT)35
1.6.4.1. Susunan Elektroda CRT dan Prinsip Kerja 35
1.6.4.2. Layar CRT 38
1.6.4.3. Gratikulasi 40
2. MULTIMETER
2.1. Multimeter Dasar 42
2.1.1. Ampermeter Ideal 42
2.1.2. Mengubah Batas Ukur 43
2.1.3. Ampermeter AC 47
2.1.4. Kesalahan Pengukuran 48
2.1.4.1. Kesalahan Paralaks 48
2.1.4.2. Kesalahan Kalibrasi 49
2.1.4.3. Kesalahan Pembebanan 50
2.2. Voltmeter55
2.2.1. Mengubah Batas Ukur 55
2.2.2. Hambatan Masukkan Voltmeter 58
2.2.3. Kesalahan Pembebanan Voltmeter 59
2. 3. Ohmmeter 63
2.3.1. Rangkaian Dasar Ohmmeter Seri 63
2.3.2. Ohmmeter Paralel 66
2.4. Multimeter Elektronik Analog 67
2.4.1. Kelebihan Multimeter Elektronik 67
JILID 1
2.4.2.. Konstruksi Multimeter Analog 69
2.4.3. Multimeter Elektronik Fungsi Tegangan DC 69
2.4.4. Multimeter Elektronik Fungsi Tegangan AC 70
2.4.5. Multimeter Elektronik Fungsi Ohm 71
2.4.6. Parameter Multimeter Elektronik Analog 72
2.4.6.1. Spesifikasi dan Parameter Multimeter Elektronik 72
2.4.6.1.1. Spesifikasi Umum 72
2.4.6.1.2. Range Pengukuran dan Akurasi 72
2.4.6.2. Langkah Keselamatan Alat 73
2.4.7. Prosedur Pengoperasian 74
2.4.7.1. Persiapan Pengukuran 74
2.4.7.2. Panel Depan dan Fungsi Multimeter 75
2.4.7.3. Pengukuran Tegangan 78
2.4.7.3.1. Pengukuran Tegangan DC 78
2.4.7. 3.2. Pengukuran Tegangan AC 80
2.4.7.4. Kalibrasi Voltmeter 81
2.4.7.4.1. Kalibrasi Uji Kelayakan Meter 82
2.4.7.4.2. Harga Koreksi Relatif dan Kesalahan Relatif 84
2.4.7.5. Pengukuran Arus DC 85
2.4.7.5.1. Kalibrasi Arus 87
2.4.7.5.2. Harga Kor eksi Relatip dan kesalahan relatip 89
2.4.8. Pengukuran Tahanan 90
2.4.9. Pengukuran Keluaran Penguat Audio Frekuensi (dB) 94
2.4.10. Pengukuran Arus Bocor (ICEO) transistor 95
2.4.11. Pengukuran Dioda ( termasuk LED) 96
2.4.12. Pengukuran Kapasitor 98
2.4.12. Pengetesan Komponen 99
2.4.13.1. Pengetesan Dioda 99
2.4.13.2. Pengetesan Transistor 102
2.4.13.3. Pengetesan SCR 104
2.4.14. Perawatan 106
2.4.14.1. Mengganti Sekering 106
2.4.14.2. Perawatan Penyimpanan Meter 107
2.4.15. Perbaikan 107
2.5. Multimeter Elektronik Digital 109
2.5.1. Bagian-bagian Multimeter Digital 109
2.5.2. Spesifikasi Digital Multimeter 112
2.5.3. Prinsip Dasar Pengukuran 115
2.5.3.1. Voltmeter 115
2.5.3.2. Ohmmeter 117
2.5.3.3. Pengukuran Frekuensi 117
2.5.3.4. Pengukuran Perioda dan Interval Waktu 118
2.5.3.5. Kapasitansimeter 120
2.5.4. Petunjuk Pengoperasian 122
2.554. Mengatasi Gangguan Kerusakan 123
3. LCR METER
3.1. Prinsip Dasar Pengukuran Komponen LCR 126
3.1.1. Prinsip pengukuran Resistansi 126
3.1.1.2. Jembatan Kelvin 128
3.1.1.3. Jembatan Ganda Kelvin 130
3.1.2. Prinsip Dasar Pengukuran L 132
1.2. LCR meter model 740 140
3.2.1 Spesifikasi LCR mete r 140
3.2.2. Pengoperasian 143
3.3. Pembacaan Nilai Pengukuran 145
3.3.1. Pengukuran Resistansi 146
3.3.2. Pengukuran Kapasitansi 149
3.3.3. Pengukuran Induktansi 153
3.4. Pengukuran Resistansi DC Dengan Sumber Luar 156
3.5. Pengukuran resistansi DC 158
4. PENGUKURAN DAYA
4.1. Pengukuran Daya Rangkaian DC 160
4.2. Pengukuran Daya Rangkaian AC 162
4.2.1 Metoda tiga Voltmeter dan metode tiga Ampermeter 163
4.3. Wattmeter 164
4.3.1. Wattmeter satu fasa 164
4.3.2. Wattmeter tiga fasa 166
4.3.3. Pengukuran Daya Reaktif 168
4.3.4. Konstruksi dan Cara Kerja Wattmeter 168
4.3.4.1. Wattmeter tipe elektrodinamometer 168
4.3.4.2. Wattmeter tipe induksi 169
4.3.4.3. Wattmeter tipe thermokopel 170
4.3.4.4. Prinsip Kerja Wattmeter Elektrodinamometer 171
4.3.5. Spesifikasi Alat 175
4.3.6. Karakteristik 175
4.3.7. Prosedur Pengoperasian 175
4.3.7.1. Pengukuran daya DC atau AC satu fasa 175
4.3.7.2. Pengukuran daya satu fasa jika arus melebihi nilai
perkiraan176
4.3.7.3. Pengukuran daya satu fasa jika tegangan melebihi nilai
perkiraan176
4.3.7.4. Pengukuran daya satu fasa jika tegangan dan arus
melebihi nilai perkiraan177
4.3.7.5. Pengukuran daya tiga fasa (metode dua watt meter) 177
4.3.7.6. Pengukuran daya tiga fase jika tegangan dan arus
melebihi nilai perkiraan178
4.3.8. Pemilihan Range 179
1.3.9. Keselamatan Kerja 179
4.3.10. Error (Kesalahan) 179
4.4. Error Wattmeter 180
4.5. Watt Jam meter 183
4.5.1. Konstruksi dan Cara Kerja Wattjam meter 184
4.5.2. Pembacaan 186
4.6. Meter Solid States 187
4.7. Wattmeter AMR 187
4.8. Kasus Implementasi Lapangan 188
4.9. Faktor Daya 191
4.9.1. Konstruksi 191
4.9.2. Cara Kerja 192
4.9.3. Faktor Daya dan Daya 195
4.9.4. Prosedur Pengoperasian Cos Q meter 198
4.10. Metode Menentukan Urutan Fasa 200
JILID 2
4.10.1. Kawat Penghantar Tiga Fas a 200
4.10.2. Prins ip Dasar Alat Indikator Urutan Fasa 203
4.10.3. Cara Kerja Alat 203
4.10.4. Prosedur Pengoperasian Alat 206
5. PENGUJI TAHANAN ISOLASI DAN KUAT MEDAN
5.1. 1. Pengujian Tahanan Isolasi 210
5.1.2. Pengukuran Tahanan Isolasi 212
5.2. Tahanan Pentanahan (Earth Ground Resistance) 216
5.2.1. Cara Menguji Sistem Pentanahan 217
5.2.2. Pentanahan dan Fungsinya 217
5.2.3. Nilai Tahanan yang Baik 218
5.2.4. Dasar-dasar Pentanahan 219
5.2.4.1. Komponen elektroda pentanahan 219
5.2.4.2. Hal -hal yang mempengaruhi tahanan tanah 220
5.2.5. Metode Pengetesan Pentanahan Tanah 222
5.2.5.1. Ukuran tahanan tanah 223
5.2.5.2. Cara menghitung tahanan tanah 223
5.2.5.3. Cara mengukur tahanan tanah 224
5.2.6. Metode Pengetesan Pentanahan Tanah 224
5.2.6. 1. Cara kerja uji Drop Tegangan 225
5.2.6. 2. Cara Menempatkan Tiang Pancang 225
5.2.6. 3. Ukuran selektif 226
5.2.7. Metode Pengetesan Pentanahan Tanah Ukuran Tanpa
Pancang227
5.2.7.1. Ukuran impedansi tanah 229
5.2.7.2. Tahanan tanah dua kutub 229
5.2.7.3. Mengukur Tahanan Tanah di Kantor Pusat 230
5.2.8. Aplikasi Tahanan Pentanahan yang Lain 233
5.2.8. 1. Lokas i aplikasi 233
5.2.8. 2. Uji-uji yang direkomendasikan 234
5.3. Pengukuran Medan 235
5.3.1. Field meter Statik : 235
5.3.1.1. Data Teknik 239
5.3.1.1.1. Ukuran Fieldmeter Statik 239
5.3.1.1.2. Letak Pin : 240
5.3.1.2. Metode Pengukuran 240
5.3.1.2.1. Pengaturan Offset 240
5.3.1.2.2. Penghitungan Pengisian Muatan 240
5.3.1.3. Perawatan 241
5.3.1.4. Instruksi Peringatan 241
5.3.2. Field meter Statik Digital 241
5.3.2.1. Diskripsi Instrument 241
5.3.2.2. Fungsi Display 242
5.3.2.3. Prosedur Pengukuran 242
5.3.2.3.1. Set -up 242
5.3.2.3.2. Persiapan Pengukuran 243
5.3.2.4. Data Teknik 243
5.3.3. Smart Field Meter 243
6. PEMBANGKIT SINYAL
6.1. Fungsi Generator 247
6.1.1. Pendahuluan 247
6.1.2. Konstruksi dan Cara kerja 247
6.1.3. Spesifikasi 249
6.1.4. Prosedur Pengoperasian 250
6.1.4.1.Troubleshooting dengan tekniksignal tracing250
6.1.4.2.Troubleshooting menggunakan teknik sinyal pengganti 251
6.1.5. Penggunaan generator fungsi sebagai bias dan sumber
sinyal252
6.1.5.1. Karakteristik beban lebih pada amplifier 253
6.1.5.2. Pengukuran Respon Frekuensi 253
6.1.5.3. Setting Peralatan Tes 254
6.1.5.4. Peraga Respons Frekuensi 254
6.1.5.5. PengetesanTone Control Sistem Audio 255
6.1.4.6. Pengetesan speaker dan rangkaian impedansi 256
6.1.4.7 Keselamatan Kerja 258
6.2. Pembangkit Frekuensi Radio 258
6.2.1. Konstruksi dan Cara Kerja 259
6.2.1.1. Direct Digital Synthesis 259
6.2.1.2. Creating Arbitrary Waveform 262
6.2.1.3. Pembangkit Gelombang 265
6.2.1.4. Generasi Bentuk Gelombang Pulsa 265
6.2.2. Ketidaksempurnaan Sinyal 266
6.2.2.1. Cacat Harmonis 266
6.2.2.2. Cacat Non -Harmonis 267
6.2.2.3. Pasa Noise 267
6.2.2.4. Kesalahan Kuantisasi 268
6.2.2.5. Pengendali Tegangan Keluaran 268
6.2.3. Pengendali Tegangan Keluaran 270
6.2.3.1. Rangkaian Tertutup Ground 270
6.2.3.2. Atribut Sinyal AC 271
6.2.4. Modulasi 273
6.2.4.1. Modulasi Amplitudo (AM) 274
6.2.4.2. Frequency Modulation (FM) 274
6.2.4.3. Frequency-Shift Keying (FSK) 275
6.2.4.5. Sapuan Frekuensi 276
6.2.4.6. Sinyal Sinkron dan Marker 277
6.2.4.6.1. Burst 277
6.2.4.6.2. Gated Burst 279
6.2.5. Spesifikasi Alat 279
6.2.6. Prosedur Pengoperasian Pengukuran Pulsa noise 280
6.3. Pembangkit Pulsa 282
6.4. Sweep Marker Generator 282
6.4.1. Prosedur Pengoperasian 282
6.4.1.1. Alignment penerima AM 282
6.4.1.2. Alignment penerima Komunikasi FM 284
7.1. Pen gantar 287
7.1.1. Pemahaman Dasar Sin
yal 287
7.1.2. Pen
getahuan dan Pen gukuran Bentuk Gelomban g 289
7.1.2.1. Gelomban
g kotak dan se giempa t 291
7.1.2.2. Gelomban
g gigigergaji dan se gitiga 292
7.1.2.3. Bentuk Step dan Puls
a 292
7.1.2.4. Sin
yal periodik dan Non periodi k 292
7.1.2.5. Sin
yal sinkron dan tak sinkron 292
7.1.2.6. Gelomban
g kompleks 293
7.1.3. Pen
gukuran Bentuk Gelomban g 294
7.1.3.1. Frekuensi dan Perioda 294
7.1.3.2. Te
gan gan 294
7.1.3.3.
Amplitudo 294
7.1.3.4. Pas
a 295
7.1.3.5. Per
geseran Pasa 295
7.2. Operasi Dasar CRO 295
7.2.1. Prinsip Ker
ja Tabun g Sinar Katoda 298
7.2. 2. Sensitivitas Tabung 300
7.3. Jenis -Jenis Osilosko
p 301
7.3.1. Osiloskop Analo
g 301
7.3.2. Jenis -
jenis Osiloskop Analo g 302
7.3.2.1. Free Runnin
g Osciloscop e 302
7.3.2.2. Osiloskop sapuan terpic
u 303
7.3.2.3. CRO Dua Kanal 305
7.3.2.4. CRO Penyimpanan Analog (Storage Osciloscope) 308
7.4. Osiloskop Digital 313
7.4.1.Prinsip Kerja CRO Digital 313
7.4.2. Metoda Pen gambilan Sampel 314
7.4.3. Pen
gambilan Sampel Real -Tim eden gan Interpolasi 314
7.4.4. Ekuivalensi Waktu Pen
gambilan Sampel 316
7.4.5. Osiloskop Pen
yimpan Di gital 316
7.5. Spesifikasi Osiloskop 318
7.5.1. Spesifikasi Umum 318
7.5.2. Mode Pera
ga Vertikal 318
7.5.3. Perhatian Keamanan 319
7.6. Pen
gukuran Den gan Osikoskop 319
7.6.1. Pen
genalan Panel Depan dan Fun gsi 319
7.6.2. Pen
gukuran Te gan gan DC 321
7.6.3. Pengukuran Tegangan A C 323
7.6.4. Pen
gukuran Frekuensi 326
7.6.4.1. Peralatan
yan g Dibutuhkan 326
7.6.4.2. Pen
gukuran Frekuensi Lan gsun g 327
7.6.4.3. Pen
gukuran Frekuensi Model Lissa yous 328
7.6.5. Pen
gukuran Pasa 329
7.7.1. MSO Sumbu XYZ Aplikasi Pada Pen
gujian O tomotif 331
7.7.2. Mixed Si
gnal Osc illoscop e 331
7.7.3. Osiloskop Di
gital Pospor (Di gital Phospor Osciloscope / DPO ) 331
7.7.4.
Arsitektur Pemrosesan Paralel 332
7.7.5. Mudah Pen
gg unaan 335
7.7.6. Probe336
7.8. Pen
goperasian Osiloskop 338
7.8.1. Pen
gesetan 338
7.8.2. Men
gg roundkan osiloskop 338
7.8.3. G round Diri Pen gg una 339
7.8.4. Pen
gaturan Pen gendali 339
7.8.5. Pen
gg unaan Probe 339
7.8.6. Pen
gukuran Te gan gan 342
7.8.7. Pen
gukuran Waktu dan Frekuensi 342
7.8.8. Pen
gukuran Lebar dan Waktu Naik Puls a 343
7.8.9. Pen
gukuran Per geseran Pasa 344
8. FREKUENSI METER
8.1. Frekuensi Meter An alo
g . 345
8.1.1. Alat ukur frekuensi
jenis batan g atau lidah ber getar 345
8.1.2. Alat pengukur frekuensi dari type alat ukur rasio 347
8.1.3. Alat ukur frekuensi besi putar 348
8.2. Frekuensi Meter Di
gital 349
8.2.1. Prinsip ker
ja 349
8.2.2.
Ran gkaian frekuensi meter di gital yan g disederhanakan 353
8.3. Metode Pen
gukuran 354
8.3.1. Pen
gukuran Frekuensi den gan counte r 354
8.3.2 Pen
gukuran Frekuensi S ystem Heterod yne 355
8.3.3. Pen
gukuran Perioda Den gan Counte rPerioda Tun gg al 357
8.3.4. Pen
gukuran Perbandin gan atau Perbandin gan Ganda 359
8.3.5. Pen
gukuran Interval Waktu den gan Counter 359
8.3.6. Pen
gukuran Interval Waktu 360
8.3.7. Totalize
r 362
8.4. Kesalahan pen
gukuran 365
8.4.1. Kesalahan pada “
gate” 365
8.4.2. Kesalahan Tim e Bas
e 366
8.4.3. Kesalahan “Level tri gg er”. 368
9. PENGANALISA SPEKTRU
M
9.1. Pen gantar dan Se jarah Perkemban gan Spektrum Analise r 370
9.1.1.Tantan
gan Pen gukuran Sin yal RF Modern 372
9.1.2. Pertimban
gkan Pen gukuran 372
9.2. Jenis -
jenis Pen ganalisa Spektrum 373
9.2.1. Pen
ganalisa Spektrum tersapu 373
9.2.2. Pen
ganalisa Vektor Sin yal den gan Analisis Modulasi Di gital 374
9.2.3. Kunci Konsep Analisis Spektrum Waktu Riil 377
9.3. Dasar Analisa Spektrum Waktu Riil 381
9.3.1. Analisa Multi Ranah Korelasi Waktu 381
9.3.2. Prinsip Ker
ja Spektrum Analisa Waktu Riil 383
9.3.3. Pen
ganalisa Spektrum Waktu Riil 384
9.3.4. Pen
garuh Ranah Frekuensi dan Waktu Terhadap Kecepatan
Pencuplikan388
9.3.5. Pemicuan Waktu Riil 389
9.3.5.1. Sistem Picu den
gan Akuisis Di gital 390
9.3.5.2. Mode Picu dan Corak 392
9.3.5.3.Sumbe
r-sumber Picu RS A 392
9.3.5.4. Memban
gun Topen g Frekuensi 394
9.3.5.5. Pewaktuan dan Picu 395
9.3.5.6.Baseband DSP 396
9.3.5.7. Kalibrasi / Normalisas
i 396
9.3.5.8. Pen
yarin gan 396
JILID 3
9.3.5.9. Analisa Transformasi Fast Fourier 397
9.3.5.10. Modulasi Amplitudo, Frekuensi dan pas
a 401
9.3.5.11. Pen
gukuran Ranah frekuens i 404
9.4.
Aplikasi Dalam Pen gg unaan 415
9.4.1. Informasi Keselamatan 415
9.4.2. Men
gukur Perbedaan antara Dua Sin yal Pada La yar 416
9.4.3. Resolvin
g SIn yal of Equal Amplitudo 418
9.4.4. Pemecahan Sin
yal 419
9.4.5. Pen
gukuran Frekuensi 421
9.4.6. Pen
gukuran Sin yal Terhadap Noise 422
9.4.7. Demodulasi Sin
yal AM 423
10. PEMBANGKIT POLA
10.1. Latar Belakan
g Se jarah 431
10.2. Sin
yal Pen getesan 432
10.2.1. Komponen Sinkronisasi 432
10.2.2. Sin
yal Luminansi (Video Monokrom ) 433
10.2.3. Informasi Warna
(Krominansi ) 433
10.2.4. Ukuran IRE 434
10.2.5. Sin
yal Tes T V 434
10.3. Pola Standar 435
10.3.1. Pola Pen
getesan EI A 436
10.3.2. Pen
yusunan Bin gkai 436
10.3.3. Pemusatan 436
10.3.3. Linieritas Pembelokan 437
10.3.4.
Aspek Perbandin gan 439
10.3.5. Cakupan Kontras 439
10.3.6. Pen jalinan Gambar (Interlacin g) 439
10.3.7. Resolus
i 440
10.4. Pola Pen
getesan Batan g Untuk Pen gecekan Lapisan 442
10.4.1. Pen
getesan Rin ging Dalam Gamba r 442
10.4.2. Sin
yal Monoscope 444
10.4.3. Chart Bola Untuk Pen
getesan Linieritas Kamer a 444
10.4.4. Sin
yal Batan g Warna Standar EI A 446
10.4.5. Batan
g SMPTE 447
10.4.6. Batan
g Bidan g Putih Penuh 100% 449
10.4.7. Batan
g Warna Putih EIA 75% 450
10.4.8. Jendela 450
10.5. Pen
gemban gan Pola 451
10.6. Pemban
gkit Pola 453
10.6.1. Blok dia
gram Pattern generator 455
10.6.2. Kontrol dan Spesifikasi Pola
generator458
10.7. Spesifikasi459
10.8. Aplikasi 459
10.8.1. Prosedur Pen
gg unaan Pemban gkit Pola459
10.8.2. Pen
gukuran Lebar Penalaan Tuner Televisi 461
10.8.3. Pen
gaturan Gambar dan Suara Men gg unakan Pattern generator 462
10.8.4. Pemban
gkit pola dipasaran 464
10.8.5. Pola Pen
getesan Sin yal Video 467
11.MESIN TESTER
11.1. Pen
gantar 468
11.1.1. MSO470
11.1.2. Verivikasi Sifat operasi Sistem Whindshield Wiper Automatis 471
11.1.3. Pemicuan MSO Pada Bin gkai Kesalahan 474
11.1.4. Pemicuan MSO Men
gun gkapkan Glitch Acak 476
11.1.5. Penambahan Pen
getesan Throu ghput ECU Otomotip 477
11.1.6. Karakteristik Input dan Output 478
11.2. Elektronik Pen
getesan Fun gsi Otomotif Men gg unakan 479
Sistem Komponen
11.2.1. Pen
ghitun gan 479
11.2.2. Komunikasi Serial 481
11.2.3.Instrumentasi Pen
gukuran Frekuensi Rendah 482
11.2.4.Pensaklaran Beban dan Pen
gukuran 483
11.2.5.Peletakkan Semua Bersama 485
11.3. Aplikasi 486
11.3.1. Pen
getesan Rem Anti-lock dan Kontrol Da ya Tarik 486
11.3.1.1. Sensor Reluktansi
yan g dapat divariasi 486
11.3.1.2. Deteksi Kelicinan Roda 486
11.3.1.3. Pen
getesan Deteksi Kelicinan Roda 487
11.3.2. Pen
getesan Amban g Kecepatan Roda 487
11.3.3. Pen
getesan Selenoid Pen garah 488
11.3.4. Pen
getsan Smart Driver s 490
11.3.5. Pen
gujian Remote Ke yless Elektronik Otomoti f 491
11.3.6. Perlindun
gan Immobilize r 492
11.3.7. Pen
getesan Pen gapian 494
11.3.8. Pen
getesan Kepemilikan 495
11.3.9. Pen
getesan Sistem Pemantauan Tekanan Ban (TPMS ) 496
11.3.10. Kalibrasi Pen
gukuran Keru gian Jalur 499
11.3.11. Keru
gian Jalur Pen gukuran dan Kalibrasi Pesawa t 500
11.3.12. Mesin Tester 501
11.3.13. Spesifikas
i 502
11.3.14. Keunikan Pen
getesan Fun gsi Otomoti f 502
11.4. Rupa rupa Pen
guji Mesin 504
11.5. Pen
ganalisa Gas 505
12. SISTEM POSISI GLOBAL (GPS
)
12.1. Pen gantar Teknolo gi GPS 518
12.1.1. Se
gemen ruan g 521
12.1.2. Gerakan Satelit 522
12.1.3. Konstruksi GPS Sateli
t 523
12.1.4. Sin
yal Satelit 525
12.1.5. Se
gmen Kontrol 526
12.1.6. Se
gmen Pemakai 527
12.2. Cara Beker
ja GPS 528
12.2.1. Koreksi Perbedaan Posis
i 528
12.2.2. Navi
gasi Sederhana 529
12.2.3. Men
ghitun g Jarak Satelit 531
12.2.4. Perhitun
gan Posisi 532
12.2.5. Sumbe
r-sumber kesalahan 533
12.3. Differential GPS
(DGPS ) 539
12.3.1. Koreksi Perbedaan Posisi 539
12.3.2. Menentukan Nilai Koreks
i 539
12.3.3. Pen
yiaran Nilai Koreksi 540
12.3.4. Koreksi Pen
gukuran Cakupan Sem u 540
12.3.5. Penerima Acuan 541
12.4. Petun
juk Pen goperasian GPS Maestro 4050 542
12.4.1. Instalasi GPS 543
12.4.2. Pen
goperasian Dasa r 544
12.4.3. Menu Utam
a 545
12.4.4. Point Of Interest
(POI ) 546
12.4.5. Perencana Per
jalanan (Trip Planner ) 547
12.4.6. Prosedur Point Of Interest
(POI ) 551
12.4.7. Prosedur Perencana Per
jalanan (Trip Planner ) 552
13. PERALATAN ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
13.1. 1 MRI (Magnetic Resonance Imagin g) 554
13.1.1.1.Scan MRI 556
13.1.1.2.Konstruksi Mesin MRI 557
13.1.1.3. Resonansi Ma
gnetik 559
13.1.1.4. Keselamatan MRI 561
13.1.1.5. Ma
gnet MRI 562
13.1.1.6.Ma
gnit MRI Tambahan 563
13.1.2. Mesin MRI 564
13.1.2.1. MRI Ima ges 565
13.1.2.2. Keuntun gan MRI 566
13.1.2.3. Alasan Melakukan MRI 566
13.1.2.4. Kelemahan MRI 567
13.1.3. MRI Masa depan 568
13.1.3.1. Pen
gertian FMRI 568
13.13.2. Perbedaan Antara MRI dan FMRI 568
13.13.3. Tata cara pemeriksaan dan apa
yan g akan dialami pasien saat
pemeriksaan MRI :569
13.2.1. Pen
gertian CT SCAN 569
3.2.1.1. Penemuan Sinar X 571
13.2.1. 2. Pen
gertian Sinar X 572
13.2.2. Mesin Sinar X 573
13.2.3. Prosedur Scannin
g 576
13.2.3.1. Cara ker
ja CT Scan dan Perkemban gnn ya 577
13.2.3.2. Pengoperasian Alat
579
13.2.3.3. Optimalisasi Peralatan Dengan Model jaringan
580
13.2.4.1. Perawatan 581
13.2.4.2. Kapan CT scan diperlukan 581
13.3.1. Dia
gnosis Medis Pen gg ambaran Sono graph y 582
13.3.1.1. Pen
gertian Ultrasonik Medis 582
13.3.1. 2. Pen
gg ambaran Medis Ultrasono graph y 583
13.3.2. Aplikasi Dia
gnostik 584
13.3.2.1. Pen
golahan Suara Men jadi Gamba r 586
13.3.2.2. Produksi Gelombang Suara 586
13.3.2.3.
Menerima Pantul 586
13.3.2.4. Pembentukan Gambar 587
13.3.2.5. Susunan transduser linier 588
13.3.3. Metoda Sono
graph y 589
13.3.3.1. Sono
graph y Doppler 589
13.3.3.2. Mesin Ultrasonik 591
13.3.4. Perbedaan Jenis Ultrasoni k 594
13.3.5. Pros edur Pen gujian Den gan Ultrasonik 596
13.3. Pen gg ambaran Dari Kedokteran Nuklir 597

13.4.1. Prosedur Pen gujian 597
13.4.2. Prosedur Pelaksanaan 601
13.4.3. Resiko 609
13.4.4. Keterbatas Tomo
grapi Emisi Positro n 609
13.4.5. Te knik Cardiosvascular Ima
ging 610
13.4.6. Scannin
g Tulan g 610

DAFTAR PUSTAK A A
DAFTAR TABEL B
DAFTAR GAMBAR C
GLOSARIUM D